Warga Protes Normalisasi Sungai Di Desa Ledong Barat

Warga yang merasa keberatan karena Tanaman Sawitnya ditumbang
LABURANEWS | ASAHAN - Salah Seorang Warga Desa Ledong barat merasa dirugikan akibat adanya Normalisasi Aliran Sungai di Desa Ledong Barat, Kec. Aek Leidong, Kab. Asahan. Dikarenakan, normalisasi sungai tersebut mengakibatkan penumbangan Tanaman Kelapa Sawit Warga.
Rian Sajeli (31) warga dusun II, Desa Leidong Barat, yang merasa dirugikan akibat Normalisasi ini, mengungkapkan bahwa Tanah yang dikuasainya terdampak akibat Normalisasi tersebut dan tanaman Kelapa Sawit milik nya telah ditumbang sebanyak kurang lebih 10 pohon.
"Saya sangat kecewa, karena mereka melakukan penggalian tersebut tanpa adanya koordinasi dengan saya sebagai pemilik lahan." Ungkap Rian kepada wartawan, Kamis (01/07/2021)
Rian juga mengatakan bahwa lahan yang terdampak normalisasi itu sudah disurati atas namanya sendiri dengan surat keterangan desa yang ditandatangani kepala desa Ledong barat saat ini.
Wiludi, Kepala Desa Ledong Barat menyebutkan bahwa Normalisasi tersebut dilakukan karena adanya permohonan bantuan kepada PT. Socfindo atas dasar antisipasi banjir yang dirasakan warga di daerah tersebut.
"Kami disini sedang menegakkan PP No. 38 tahun 2011. Dalam Pasal 22, tentang perlindungan sepadan sungai, dimana dalam sepadan sungai terdapat tanggul yang dilarang untuk ditanami tanaman selain rumput" Ungkapnya.
Wiludi juga mengatakan bahwa sebelumnya pihak Desa telah melakukan musyawarah dengan pihak keluarga Rian tentang hal ini. "Kami terlebih dahulu telah melakukan musyawarah dengan Keluarganya, dan kami memiliki bukti dokumentasi tentang musyawarah tersebut". Lanjutnya lagi.
Sementara itu, sekretaris Kecamatan Aek Leidong, Syaiful Anwar, mengatakan bahwa Normalisasi itu merupakan bantuan CSR dari PT Socfindo. "Memang benar, Itu adalah CSR dari PT Socfindo." Ungkapnya.(BH)
Editor :Laburanews
Source : BH