Anggota Pemuda Pancasila Pemukul Polisi AKBP Karosekali Ditangkap
Sekjen MPN PP Minta Maaf Insiden Pengeroyokan AKBP Karosekali

Aksi Damai Unjuk Rasa Ormas Pemuda Pancasila Di Depan Gedung DPR RI
LABURANEWS | LABURA - Majelis Pimpinan Nasional (MPN) ormas Pemuda Pancasila (PP) menyampaikan permintaan maaf atas insiden dugaan pengeroyokan aparat dalam aksi unjuk rasa di kompleks parlemen DPR-MPR, Kamis (25/11/21).
Kutip CNN Indonesia, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPN PP, Arif Rahman menyebut bahwa insiden dugaan pengeroyokan itu terjadi karena kesalahpahaman. Hal itu kini menyebabkan sedikitnya 36 orang anggota PP diamankan.
"Saya pada hari ini, saya sebagai sekretaris jenderal majelis PP pertama-tama ingin mengucapkan permohonan maaf atas terjadinya kesalahpahaman yang terjadi tadi di lapangan," ujar Arif dalam jumpa pers usai insiden, Kamis (25/11).
Dia menyebut saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Arif menegaskan bahwa sejak awal pihaknya hanya ingin menggelar aksi unjuk rasa dengan damai. Ia pun tak menduga di tengah aksi, massa justru terlibat aksi pemukulan kepada aparat.
Namun, menurut dia, hal itu mestinya bisa diselesaikan dengan komunikasi. "Di pertengahan jalan kami juga tidak tahu seperti apa awalnya sehingga terjadilah pemukulan insiden kecil yang diinfokan ada polisi yang terluka," kata dia.
"Jadi sekali lagi, dari saya sebagai Sekjen MPN Pemuda Pancasila, mengucapkan permohonan maaf sekali lagi yang sebesar-besarnya sampai terjadinya insiden ini," tambah Arif.
Meski begitu, Arif menegaskan PP akan terus menggelar aksi lanjutan untuk menuntut permintaan maaf kepada politikus PDIP Junimart Girsang.
PP kata dia mengultimatum Junimart untuk meminta maaf secara terbuka dalam waktu 3x24 jam.
Aksi unjuk rasa PP di depan DPR dipicu oleh pernyataan Junimart yang menyebut PP sebagai ormas yang kerap terlibat bentrok.
Junimart juga meminta pemerintah bertindak tegas kepada ormas yang mestinya menjaga ketertiban di tengah masyarakat.(DMN)
Editor :Dedek Muhammad noor
Source : CNN Indonesia